Tak terasa ya, nggak lama lagi, tahun 2014 akan berakhir. Dan nggak lama lagi juga, pinggiran jalan dijejali pedagang kembang api. Banyak juga yang jual terompet. Mulai dari ukuran kecil, sampai ukuran JUMBO. Yaap. Itulah 2 moment yang paling saya ingat menjelang peristiwa pergantian tahun di setiap tahunnya. Termasuk pergantian tahun yang pertama kali saya alami saat di Samarinda, Kalimantan Timur ini, yaitu pergantian tahun dari tahun 2013 ke tahun 2014. Wuiih ramenya nggak kalah lah dari Jakarta (meski ane belum pernah tahun baru-an di Jekardah,hehehe...cuma liat di tivi). Terompet di sana sini, kembang api dar der dor...jalanan penuh dengan konvoi anak-anak muda, remaja, dan warga.
Setelah saya pikir-pikir dan renungkan, serta berkontemplasi di tengah malam. Ditemani burung hantu..hihihi (emang kuntilanak??!!) Sundel bolong iyaa...! hahahaha. Apakah cuma itu yang dipikirkan kebanyakan orang mengenai pergantian tahun. Yaitu diisi momen tiup terompet, nyalain kembang api, konvoi di jalan, makan-makan, nyanyi-nyanyi karaoke-an, atau acara serupa lainnya???
Nggak salah sih, kalau dilakukan nggak berlebihan. Beli terompet sampai keluar uang ratusan ribu bahkan jutaan. Beli kembang api sampai keluar uang jutaan bahkan puluhan juta...waduuh sob, mikir seribu kali deh kalo ane mah. Daripada buat beli kembang api, mendingan beli makanan, terus dimakan bareng-bareng sama keluarga. Manfaat kan?! Kembang api?? Kan kita juga bisa nikmatin suaranya aja kok, klo yang lain nyalain kembang api, kita juga kan bisa denger! Ya kan?! Mikiiiir (Cak Lontong mode ON)
Nnah, ada yang lebih baik dan lebih produktif lagi dibandingkan cum ngisi pergantian tahun baru. Yaitu mempersiapkan TAHUN BARU. Dalam artian, mempersiapkan apa aja yang akan dilakukan selama 1 tahun di tahun baru tersebut. Oke check this one out baby, yeeah!
Banyak ladies-ladies, guys-guys, om-om, tante-tante, bapak-bapak, emak-emak, semua orang ering bilang gini, "Apa resolusi kamu di tahun 2015?!!"" Terus jawabnya apa coba? Bingung? Karena belum punya jawaban. Atau belum buat karena memang belum ngerti apa itu resolusi? Mungkin hal ini bisa terjadi sama siapa aja, termasuk saya. Dulu waktu masih belum ngerti resolusi, saya hidup ngalir-ngalir aja. Orang bilang, "Hiduplah seperti air mengalir". Iya ngalir, kalau alirannya bikin kamu tenggelam, trus kamu ikuti aja gitu??!" Yaa nggak gitu juga kan?! Tapi filosofi positif dari kalimat tersebut ane paham kok, yakni kita ini hidup harus punya kesabaran, menerima apa adanya, apapun yang terjadi..cuma catatannya bukan menyerah dengan keadaan, Itu aja.
Sumber gambar : (www.rohadiright.com) |
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, resolusi adalah putusan atau kebulatan pendapat berupa permintaan atau tuntutan yg
ditetapkan oleh rapat (musyawarah, sidang); pernyataan tertulis,
biasanya berisi tuntutan tt suatu hal.
Menurut pemahaman orang kebanyakan, resolusi memili arti ketetapan hati, kebulatan tekad, harapan dan cita-cita yang dituangkan dalam sebuah perencanaan untuk mencapai suatu tujuan hidup yang lebih baik.
Jadi, kurang lebih resolusi itu adalah sebuah visi yang diperbaharui. Kemudian dibuatlah target-target yang akan dicapai dalam hidup. Kalau kita ditanya Resolusi 2015. Maka itu artinya visi dan target-target yang ditetapkan untuk dicapai pada tahun 2015. Tentu resolusi ini dibuat berdasarkan beberapa pertimbangan yang ada dalam skala prioritas kehidupan kita masing-masing.
Kalau kita ditanya resolusi hidup kamu apa, maka kurang lebih akan berisi mengenai visi dan target yang akan kita capai dalam hidup dan kehidupan kita.
Setiap orang kemungkinan besar akan memiliki resolusi yang berbeda satu dengan yang lainnya. Hal ini dikarenakan beberapa faktor. Diantaranya konsep dan tujuan hidup, skala prioritas, dan lingkungan. Saya akan coba share di tulisan selanjutnya, insyaAllah.
So, selamat membuat resolusi tahun 2015.Semoga kebaikan hidup membersamai kita semua. Dan semoga Allah memberikan jalan bagi kita dalam meniti kehidupan fana ini. Aamiin.
Salam hangat,
Muhamad Saepudin
2 comments:
Makasih Aep sudah berkunjung ke blog saya
Sama-sama Nurul, :-)
Post a Comment