#BOROGOJOL atau BOROJOL

Perjalanan ke Borogojol yang tertunda....

Akhirnya kami (saya dan pa Jamal) menginap di rumahnya Kang Engken di kampung Cibeurih, Lemahsugih,Majalengka. Alhamdulillah beliau dan keluarga sangat baik, semoga Allah memberikan keberkahan atas kebaikan akang sekeluarga. Amiin. Kami disambut baik oleh beliau, tak terasa keengganan untuk menerima kami. Kami sudah dianggap keluarga sendiri oleh beliau. Apalagi saya, sesama IPB gitu lho...Almamater kami sama, suku kami sama, (bukan suku dalam bahasa sunda y...! karena beda makna.), beliau juga sama-sama ngaji di Tarbiyyah. Oh iya, begitu juga Pa Atang adalah seorang ikhwah tarbiyyah. Masya Allah, Allah memberikan jalan yang penuh dengan kenikmatan. Saya bisa bertemu dengan ikhwah Majalengka. Sempat main dan silaturrahim juga ke kantor basecamp-nya ikhwah tarbiyyah di Majalengka. Namun cuma ketemu sama kang Iwan, marbot masjid yang sedang nunggu di kantor. 

Balik lagi ke laptooop, eh salah. Itu mah gaya Tukul Arwana, saya bukan dia. Karena aku dan dia memang beda. Kayak lagu aja. Balik lagi ke topik pembicaraan. Setelah semalam dijamu sama kang Engken, dijamu nasi, sate, dan kawan-kawannya. Kami juga disediain kamar untuk istirahat. Paginya dijamu lagi dengan surabi dan gorengan. Hmmmm....beliau sangat hormat terhadap tamu. Semoga Allah memberkahi akang. Alhamdulillah walaupun baru saat itu ketemu, tapi sudah seperti sangat dekat seperti sahabat yang sudah lama berteman.

Ooooiya, sekilas tentang kang Engken. Kang Engken asli orang Cibeurih, Desa Lemahsugih, Kecamatan Bantarujeg, Kab. Majalengka. Beliau punya adik 1 orang laki-laki, baru lulus SMA. Kang Engken sudah menikah dengan alumni IPB juga angkatan 38, 1 tahun dibawah beliau, asli orang Sragen. Istri beliau lulusan Fakultas Peternakan. Beliau sudah dikaruniai 2 orang putra, dua-duanya perempuan. Anak pertama bernama Ghaida berumur 4 tahun dan anak ke-2 bernama Lubna berumur 8 bulan. Hmmm, anak beliau lucu-lucu. Semoga jadi anak-anak yang sholehah ya nak..! Seperti ibumu yang juga akhwat sholehah, ikut ngaji, aktif dalam dakwah, amiiin. Kang Engken tinggal di kota Solo selepas menikah kurang lebih selama 5 tahun. Beliau mengembangkan BMT (Baitul Maal wa Tamwil) di kota Solo. Beliau dkk berhasil membentuk 5 BMT selama 5 tahun tersebut. Setelah sukses mengembangkan BMT, yang secara status hukum berbadan koperasi ini, akhirnya berniat untuk mengembangkan juga di kota kelahirannya, di Cibeurih, Lemahsugih, Bantarujeg, Majalengka. Dan pada tahun 2009 beliau pun berpindah ke Majalengka, kemudian membentuk BMT bersama kawan-kawannya, yang diantaranya pula ada lulusan IPB juga. Ahh, memang dimana-mana lulusan IPB banyak banget. Kang Engken mengembangkan BMT bernama Az-Ziyaad hingga sekarang, juga membangun Yayasan Az-Ziyaad. Menginjak pada usia yang ke-4 tahun ini, BMT ini sudah cukup banyak dirasakan manfaatnya oleh warga sekitar. Walaupun masih banyak kekurangan di sana-sini, Kang Engken dibantu oelh adik dan saudara sepupu beliau bertekad kuat untuk memajukan kampung asalnya. Terutama membantu kaum ekonomi lemah yang membutuhkan bantuan.Semoga sukses terus kang!!! Saya do'akan semoga cita-cita akang bisa terwujud....Amiin. Dan semoga kita dipertemukan kembali oleh-Nya. Oh iya,,mungkin agustus atau september akang kan mau ke Sragen, mungkin kita ketemu disana ya,,,hehe. Atau mungkin kalau ke Bogor.

Ngomong-ngomong BMT, udah tau belum BMT itu apa????!!!! Sukur kalau sahabat udah tau apa itu BMT, kalau belum tau, saya kasih sedikit bocoran. Lebih detailnya tanya sama kang Engken ya, beliau ahlinya insyaAllah. Kalau belum tahu nomer kang Engken, minta aja sama kang Aep ya. Kalau nggak punya nomer kang Aep, nanti saya kasih nomer dia. (Kang Aep itu yang lagi nulis ternyata....!!! Ckckck). 

BMT itu kependekan dari Baitul Maal wat-Tamwil, sebuah lembaga yang bergerak di bidang ekonomi dengan status hukum berbentuk atau berbadan koperasi. Sehingga idealisme dan garis kerjanya sama persis seperti koperasi pada umumnya. Yaitu sekelompok orang yang berkumpul dan beridealisme sama untuk memajukan perekonomian dengan mengeluarkan dana untuk digunakan sebagai modal awal. Nah orang-orang tersebut yang disebut dengan anggota tetap aktif. Ada juga anggota tetap pasif, bedanya anggota tetap pasif tidak ikut mengurusi rumah tangga per-BMT-an sedangkan anggota tetap aktif mengelola segala hal yang berkaitan dengan per-BMT-an. 

Kalau BMT sama persis dengan koperasi lalu dimana bedanya???!!! Ada nggak bedanya???!!! Jawabannya ada. Perbedaannya terletak pada hal-hal yang berkaitan dengan administrasi, akad antara BMT dengan nasabah, dan hal-hal lainnya. Namun saya tidak akan menceritakan dengan sangat mendetail tentang perbedaanya ini, hanya beberapa yang sangat mencolok dan sangat prinsipil. BMT sangat berhati-hati dalam melakukan berbagai aktivitasnya, baik yang kecil maupun yang besar sekalipun. BMT menjunjung tinggi prinsip-prinsip syari'ah dalam bermua'malah. Tentunya berbeda dengan koperasi yang menganut prinsip ekonomi ribawi atau yang populer dengan sistem bunga. Nah disinilah maksud saya, perbedaan yang sangat mendasar dan prinsip antara BMT dengan koperasi. Sehingga dalam aktivitas-aktivitas turunannya pun BMT sangat Islami dan mengamalkan sistem ekonomi syari'ah. Contoh-contoh akad yang ada di BMT adalah mudhorobah, murobahah, istishna, dan lain-lain. Sebagai seorang muslim, kita sudah seharusnya faham dan beralih dari kegiatan ekonomi ribawi ke ekonomi sya'riah yang berlandaskan Islam. Semoga suatu saat nanti muncul kang Engken-kang Engken baru yang beritikad baik untuk menyebarkan virus-virus sistem ekonomi sya'riah di Indonesia. Dan semoga ini semua menjadi pembelajaran yang berharga bagi saya sendiri. 

Foto:
saat memandu acara Kajian Pangan Halal (KAPAL) Lembaga Dakwah Forum Bina Islami Fateta (FBI-F) IPB tahun 2009

Share on Google Plus

About Muhamad Saepudin

Saya hanyalah seorang penikmat blog dan pembelajar kehidupan. Semoga pembelajaran kehidupanku bisa bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Selamat membaca dan belajar dari kehidupan.

2 comments:

Yoyok said...

Mas Saefudin, Engken itu adik iparku. Alhamdulillah, setelah sekian lama, kemarin (20 Okt 2012) saya bisa mengunjungi adikku di Cibeurih, Bantarujeg untuk pertama kalinya.
Semoga الله meg-ijabah doa Mas Saefudin untuk keluarga Engken. Semoga الله melimpahkan keberkahan buat Mas Saefudin dan keluarga.

Salam

Muhamad Saepudin said...

MasyaAllah....
Salam kenal mas Yoyok.
Amiiin, ya Rabbal 'alamin.
Udah lama nggak ketemu kang Engken dan keluarga, semoga ada waktu buat ketemu lagi.