Akhlak, Pemuda, dan Kontribusi

Teringat tentang bagaimana Rasul mendakwahkan Islam semasa hidupnya. Membina keluarga dan para sahabat, serta umat yg dicintainya. Penuh perjuangan dan pengorbanan. Baik tenaga, pikiran, harta, waktu, bahkan jiwa dan raga sekalipun.

Ia curahkan seluruh potensi yg dianugerahkan Allah utk membenahi satu bagian penting dan paling mendasar dari fitrah manusia, tak lain dan tak bukan, ialah akhlak.

Akhlak, kata yang sederhana saat didengar, tapi penuh dengan cerita-cerita yang membuat kita bisa menggeleng-gelengkan kepala dan mengernyitkan dahi. Bahkan tak jarang keluar dari mulut kita dengan penuh heran, "kok bisa?", "masa sih?".

Faktanya memang begitu adanya. Kerusakan negeri ini tak bisa dipungkiri adalah buah dr akhlak para pemimpin yg bermasalah. Banyak para pejabat yang tidak mampu menempatkan diri dan memberikan keteladanan di hadapan rakyatnya.

Korupsi yang terus terjadi juga karena bejatnya akhlak. Lantas, mau dibawa kemana negeri ini jika para pemimpin bangsa rusak akhlaknya? Mau sampai kapan permasalahan bangsa datang silih berganti seiring dgn pergantian para pejabat?

Jawabannya adalah sampai akhlak generasi muda ini betul-betul siap untuk memimpin negeri ini. Hingga akhlak yg mencerminkan nilai-nilai kebaikan yang pernah ditularkan Rasulullah lewat keteladanannya, bersinar lagi. Memancarkan cahaya ke seluruh pelosok negeri dan membawa angin segar peradaban.

Akhlak yg hilang ini harus dibentuk dan dimunculkan pada generasi muda. Kerusakan moral dan akhlak para generasi tua yg sekarang berada di pos-pos kepemimpinan harus diputus, jangan dibiarkan menular pada generasi muda.

Salah satu upaya konkrit untuk dilakukan yakni melalui pembinaan. Potensi mereka harus dimunculkan, lalu ditajamkan, dan akhirnya dipetakan pada ruang-ruang kontribusi.

Maka selanjutnya poin pemuda dan kontribusi menjadi tawaran mutlak untuk perbaikan bangsa dan negeri ini. Hanya merekalah harapan besar negeri. Mereka punya segala jawaban atas pertanyaan-pertanyaan besar dari persoalan yg melanda bangsa dan negeri ini.

Oleh karena itu, ikhtiar untuk membekali para pemuda ini harus terus diupayakan dan didengungkan. Tak boleh berhenti hanya karena ulah orang-orang yang tak ingin bangsa ini maju.

Maka, segeralah bergabung menjadi bagian dari perubahan besar bangsa dan negeri kita tercinta ini. Hingga pada akhirnya kita sendiri akan menyaksikan, bangsa dan negara ini mampu bangkit karena kontribusi para pemuda yang didasari oleh keunggulan akhlaknya.
etos, pemuda kontributif, rakernas


#PemudaKontributif
#RakernasEtos
Share on Google Plus

About Muhamad Saepudin

Saya hanyalah seorang penikmat blog dan pembelajar kehidupan. Semoga pembelajaran kehidupanku bisa bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Selamat membaca dan belajar dari kehidupan.

0 comments: