Saya terinspirasi untuk membuat tulisan ini karena tiap kali saya bimbingan skripsi dengan dosen pembimbing akademik, saya terenyuh kagum karena keistiqomahannya dalam menghafal Al-Quran dan mengajarkan ilmu Al-Quran pada semua bimbingannya yang muslim. Beliau seorang guru besar IPB di Jurusan Teknik pertanian (sekarang Teknik Mesin dan Biosistem), Fakultas Teknologi Pertanian, IPB. Beliau sangat mendidik bimbingannya untuk sering tilawah dan mengkaji Al-Quran dengan seorang guru. Beliau adalah Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc. Allahuyarham....semoga Allah selalu melindungi dan merahmati bapak. Amiiin.
Tulisan ini memuat cara termudah untuk menghafalkan Al-Quran. Keistimewaan teori
ini adalah kuatnya hafalan yang akan diperoleh seseorang disertai
cepatnya waktu yang ditempuh untuk mengkhatamkan Al-Quran. Teori
ini sangat mudah untuk dipraktekkan dan insya Allah akan sangat
membantu bagi siapa saja yang ingin menghafalnya. Disini akan kami
bawakan contoh praktis dalam mempraktekannya:
Misalnya saja jika anda ingin menghafalkan surat An-Nisa, maka anda bisa mengikuti teori berikut ini:
- Bacalah ayat pertama 20 kali
- Bacalah ayat kedua 20 kali
- Bacalah ayat ketiga 20 kali
- Bacalah ayat keempat 20 kali
- Kemudian membaca 4 ayat diatas dari awal hingga akhir menggabungkannya sebanyak 20 kali.
- Bacalah ayat kelima 20 kali
- Bacalah ayat keenam 20 kali
- Bacalah ayat ketujuh 20 kali
- Bacalah ayat kedelapan 20 kali
- Kemudian membaca ayat ke 5 hingga ayat ke 8 untuk menggabungkannya sebanyak 20 kali.
- Bacalah ayat ke 1 hingga ayat ke 8 sebanyak 20 kali untuk memantapkan hafalannya.
Demikian seterusnya hingga selesai seluruh Al-Quran, dan jangan
sampai menghafal dalam sehari lebih dari seperdelapan juz, agar tidak
berat bagi anda untuk mengulang dan menjaganya.
BAGAIMANA CARA MENAMBAH HAFALAN PADA HARI BERIKUTNYA?
Jika anda ingin menambah hafalan baru pada hari berikutnya, maka
sebelum menambah dengan hafalan baru, maka anda harus membaca hafalan
lama dari ayat pertama hingga terakhir sebanyak 20 kali juga hal ini
supaya hafalan tersebut kokoh dan kuat dalam ingatan anda, kemudian anda
memulai hafalan baru dengan cara yang sama seperti yang anda lakukan
ketika menghafal ayat-ayat sebelumnya.
BAGIMANA CARA MENGGABUNG ANTARA MENGULANG (MURAJA’AH) DAN MENAMBAH HAFALAN BARU?
Jangan sekali-kali anda menambah hafalan tanpa mengulang hafalan yang
sudah ada sebelumya, karena jika anda menghafal al quran terus-menerus
tanpa mengulangnya terlebih dahulu hingga bisa menyelesaikan semua al
quran, kemudian anda ingin mengulangnya dari awal niscaya hal itu akan
terasa berat sekali, karena secara tidak disadari anda akan banyak
kehilangan hafalan yang pernah dihafal dan seolah-olah menghafal dari
nol, oleh karena itu cara yang paling baik dalam meghafal al quran
adalah dengan mengumpulkan antara murajaah (mengulang) dan menambah
hafalan baru. Anda bisa membagi seluruh mushaf menjadi tiga bagian,
setiap 10 juz menjadi satu bagian, jika anda dalam sehari menghafal satu
halaman maka ulangilah dalam sehari empat halaman yang telah dihafal
sebelumnya hingga anda dapat menyelesaikan sepuluh juz, jika anda telah
menyelesaikan sepuluh juz maka berhentilah selama satu bulan penuh untuk
mengulang yang telah dihafal dengan cara setiap hari anda mengulang
sebanyak delapan halaman.
Setelah satu bulan anda mengulang hafalan, anda mulai kembali dengan
menghafal hafalan baru sebanyak satu atau dua lembar tergantung
kemampuan, dan mengulang setiap harinya 8 halaman sehingga anda bisa
menyelesaikan 20 juz, jika anda telah menghafal 20 juz maka berhentilah
menghafal selama 2 bulan untuk mengulang, setiap hari anda harus
mengulang 8 halaman, jika sudah mengulang selama dua bulan, maka
mulailah menghafal kembali setiap harinya satu atau dua halaman
tergantung kemampuan dan setiap harinya mengulang apa yang telah dihafal
sebanyak 8 lembar, hingga anda bisa menyelesaikan seluruh al-qur an.
Jika anda telah menyelesaikan 30 juz, ulangilah 10 juz pertama secara
tersendiri selama satu bulan setiap harinya setengah juz, kemudian
pindahlah ke 10 juz berikutnya juga setiap harinya diulang setengah juz
ditambah 8 halaman dari sepuluh juz pertama, kemudian pindahlah untuk
mengulang sepuluh juz terakhir dengan cara yang hampir sama, yaitu
setiapharinya mengulang setengah juz ditambah 8 halaman dari 10 juz
pertama dan 8 halaman dari 10 juz kedua.
BAGAIMANA CARA MENGULANG AL-QURAN (30 JUZ) SETELAH MENYELESAIKAN MURAJAAH DIATAS?
Mulailah mengulang Al-Quran secara keseluruhan dengan cara setiap
harinya mengulang 2 juz, dengan mengulangnya 3 kali dalam sehari, dengan
demikian maka anda akan bisa mengkhatamkan al-Quran setiap dua minggu
sekali.
Dengan cara ini maka dalam jangka satu tahun insya Allah anda telah
mutqin (kokoh) dalam menghafal Al-Quran, dan lakukanlah cara ini selama
satu tahun.
APA YANG DILAKUKAN SETELAH MENGHAFAL AL QUR AN SELAMA SATU TAHUN?
Setelah menguasai hafalan dan mengulangnya dengan itqan (mantap)
selama satu tahun, jadikanlah al qur an sebagai wirid harian anda
hingga akhir hayat, karena itulah yang dilakukan oleh Nabi r semasa
hidupnya, beliau membagi al qur an menjadi tujuh bagian dan setiap
harinya beliau mengulang setiap bagian tersebut, sehingga beliau
mengkhatamkan al-quran setiap 7 hari sekali.
Aus bin Huzaifah rahimahullah; aku bertanya kepada para sahabat
Rasulullah bagiamana cara mereka membagi al qur an untuk dijadikan wirid
harian? Mereka menjawab: “kami kelompokan menjadi 3 surat, 5 surat, 7
surat, 9 surat, 11 surat, dan wirid mufashal dari surat qaaf hingga
khatam ( al Qur an)”. (HR. Ahmad).
Jadi mereka membagi wiridnya sebagai berikut:
- Hari pertama: membaca surat “al fatihah” hingga akhir surat “an-nisa”,
- Hari kedua: dari surat “al maidah” hingga akhir surat “at-taubah”,
- Hari ketiga: dari surat “yunus” hingga akhir surat “an-nahl”,
- Hari keempat: dari surat “al isra” hingga akhir surat “al furqan”,
- Hari kelima: dari surat “asy syu’ara” hingga akhir surat “yaasin”,
- Hari keenam: dari surat “ash-shafat” hingga akhir surat “al hujurat”,
- Hari ketujuh: dari surat “qaaf” hingga akhir surat “an-naas”.
Para ulama menyingkat wirid nabi dengan al-Qur an menjadi kata: ”
Fami bisyauqin ( فمي بشوق ) “, dari masing-masing huruf tersebut menjadi
symbol dari surat yang dijadikan wirid Nabi pada setiap harinya maka:
- huruf “fa” symbol dari surat “al fatihah”, sebagai awal wirid beliau hari pertama,
- huruf “mim” symbol dari surat “al maidah”, sebagai awal wirid beliau hari kedua,
- huruf “ya” symbol dari surat “yunus”, sebagai wirid beliau hari ketiga,
- huruf “ba” symbol dari surat “bani israil (nama lain dari surat al isra)”, sebagai wirid beliau hari keempat,
- huruf “syin” symbol dari surat “asy syu’ara”, sebagai awal wirid beliau hari kelima,
- huruf “wau” symbol dari surat “wa shafaat”, sebagai awal wirid beliau hari keenam,
- huruf “qaaf” symbol dari surat “qaaf”, sebagai awal wirid beliau hari ketujuh hingga akhir surat “an-nas”.
Adapun pembagian hizib yang ada pada al-qur an sekarang ini tidak lain adalah buatan Hajjaj bin Yusuf.
BAGAIMANA CARA MEMBEDAKAN ANTARA BACAAN YANG MUTASYABIH (MIRIP) DALAM AL-QUR AN?
Cara terbaik untuk membedakan antara bacaan yang hampir sama
(mutasyabih) adalah dengan cara membuka mushaf lalu bandingkan antara
kedua ayat tersebut dan cermatilah perbedaan antara keduanya, kemudian
buatlah tanda yang bisa untuk membedakan antara keduanya, dan ketika
anda melakukan murajaah hafalan perhatikan perbedaan tersebut dan
ulangilah secara terus menerus sehingga anda bisa mengingatnya dengan
baik dan hafalan anda menjadi kuat (mutqin).
KAIDAH DAN KETENTUAN MENGHAFAL:
- Anda harus menghafal melalui seorang guru atau syekh yang bisa membenarkan bacaan anda jika salah.
- Hafalkanlah setiap hari sebanyak 2 halaman, 1 halaman setelah subuh dan 1 halaman setelah ashar atau maghrib, dengan cara ini insya Allah anda akan bisa menghafal al-qur an secara mutqin dalam kurun waktu satu tahun, akan tetapi jika anda memperbanyak kapasitas hafalan setiap harinya maka anda akan sulit untuk menjaga dan memantapkannya, sehingga hafalan anda akan menjadi lemah dan banyak yang dilupakan.
- Hafalkanlah mulai dari surat an-nas hingga surat al baqarah (membalik urutan al Qur an), karena hal itu lebih mudah.
- Dalam menghafal hendaknya menggunakan satu mushaf tertentu baik dalam cetakan maupun bentuknya, hal itu agar lebih mudah untuk menguatkan hafalan dan agar lebih mudah mengingat setiap ayatnya serta permulaan dan akhir setiap halamannya.
- Setiap yang menghafalkan al-quran pada 2 tahun pertama biasanya akan mudah hilang apa yang telah ia hafalkan, masa ini disebut masa “tajmi’” (pengumpulan hafalan), maka jangan bersedih karena sulitnya mengulang atau banyak kelirunya dalam hafalan, ini merupakan masa cobaan bagi para penghafal al-qur an, dan ini adalah masa yang rentan dan bisa menjadi pintu syetan untuk menggoda dan berusaha untuk menghentikan dari menghafal, maka jangan pedulikan godaannya dan teruslah menghafal, karena meghafal al-quran merupakan harta yang sangat berharga dan tidak tidak diberikan kecuali kepada orag yang dikaruniai Allah swt, akhirnya kita memohon kepada-Nya agar termasuk menjadi hamba-hamba-Nya yang diberi taufiq untuk menghafal dan mengamalkan kitabNya dan mengikuti sunnah nabi-Nya dalam kehidupan yang fana ini. Amin ya rabal ‘alamin.
0 comments:
Post a Comment