Aneka kado yang tak dijual di toko : #2 Mendengar

Kado kedua yang tak dijual di toko adalah mendengar atau menyimak. Sedikit orang yang mampu memberikan kado ini. Sebab, kebanyakan orang lebih suka didengarkan perkataannya daripada mendengarkan. Hal yang kecil, namun begitu bermakna. Saat ucapan kita didengarkan lawan bicara, sungguh merasa dihargai. Namun sebaliknya, saat diri kita diacuhkan, sakit hati mendera diri kita.

Sudah lama diketahui, hubungan manusia sangat ditentukan oleh kesediaan untuk saling mendengarkan. Mengurangi rasa ego bahwa diri paling benar, dan kemudian mendengar perkataan lawan bicara, sungguh indah rasanya. Tanpa diminta, lawan bicara kita pun, akan merespon dengan otomatis, sehingga tercipta suatu hubungan harmonis. Percakapan yang melahirkan ide brilian. 

Saat kegiatan-kegiatan formal, jika setiap yang hadir memahami pentingnya "mendengar" ini, maka hasil pertemuan akan lebih bermanfaat, berisi, dan penuh dengan kegembiraan.

Kado ini, bisa kita berikan bagi kekasih, rekan kerja, sahabat, orang tua, dan orang di sekeliling kita. Saat kita sedang berjumpa dan duduk bersama. Saat bertemu, curahkan perhatian yang dalam pada mereka. Tak perlu menyela saat berbeda pendapat. Tak perlu mengkritik saat beda pandangan. Cukup dengarkan dahulu, hingga tuntas. Hal ini akan memberikan kemudahan bagi kita dalam memberi tanggapan yang tepat setelah selesai pembicaraan.


Contoh, saat seorang guru didengarkan dengan penuh perhatian oleh siswanya, tentu sang guru sangat senang karena merasa dihargai dan dihormati. Saat seorang terkasih berbicara sesuatu, dan didengarkan dengan seksama, sesekali senyum, bahagialah ia dengan perlakuan kita. Saat seorang anak mendengarkan nasihat dari orang tua, mulialah ia dimata Allah dan orang tuanya.

Tak ragu juga, hal ini menjadi catatan bagi semua perusahaan besar dalam mengembangkan bisnisnya, selalu berusaha mendengarkan para pelanggannya. Karena bagi perusahaan, costumer merupakan aset berharga bisnis. Perusahaan yang butuh pelanggan, bukan sebaliknya.

Salah satu perusahaan asuransi yang terkenal seperti Prudential menjadikan jargonnya "Always Listening, Always Understanding". Ini bukti bahwa satu poin ini sangat penting untuk eksistensi perusahaan. Akhir kata semoga dengan mendengar, kita menjadi pribadi yang disenangi banyak orang.


Share on Google Plus

About Muhamad Saepudin

Saya hanyalah seorang penikmat blog dan pembelajar kehidupan. Semoga pembelajaran kehidupanku bisa bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Selamat membaca dan belajar dari kehidupan.

0 comments: