Melejitkan potensi diri dengan menikah, apa bisa? Sangat bisa.
Jika kita saat ini masih menjadi orang yang biasa-biasa saja maka segeralah menikah. Karena setelah menikah akan ada banyak kesempatan untuk semakin melejitkan potensi. Terutama bagi kita para lelaki, saya ingin share beberapa yang spesifik.
1. Meningkatkan semangat dalam beribadah
Dalam hal beribadah, sebagai seorang suami kita dituntut untuk memimpin rumah tangga. Selain itu bertanggung jawab mengarahkan dan mendidik istri dan anak-anak. Oleh karena itu, mau tidak mau harus meningkatkan ilmu tentang ibadah secara lengkap dan menyeluruh. Sehingga kita bisa menjadi tauladan dalam keluarga setelah ilmu ibadah tersebut dipraktekkan menjadi suatu amal shaleh.
Jika kita saat ini masih menjadi orang yang biasa-biasa saja maka segeralah menikah. Karena setelah menikah akan ada banyak kesempatan untuk semakin melejitkan potensi. Terutama bagi kita para lelaki, saya ingin share beberapa yang spesifik.
1. Meningkatkan semangat dalam beribadah
Dalam hal beribadah, sebagai seorang suami kita dituntut untuk memimpin rumah tangga. Selain itu bertanggung jawab mengarahkan dan mendidik istri dan anak-anak. Oleh karena itu, mau tidak mau harus meningkatkan ilmu tentang ibadah secara lengkap dan menyeluruh. Sehingga kita bisa menjadi tauladan dalam keluarga setelah ilmu ibadah tersebut dipraktekkan menjadi suatu amal shaleh.
2. Produktif dalam memanfaatkan waktu
Dalam hal waktu, maka menikah akan membuat waktu kita semakin berguna. Bagaimana tidak, jika dipandang dari sisi agama, senda gurau kita dengan istri adalah ibadah. Menatap istri adalah ibadah. Selain itu tentu setiap saat kita akan memikirkan untuk membangun keluarga yang sakinah, mawaddah warahmah. Sehingga mau tidak mau akan banyak waktu yang akan dicurahkan untuk meraih itu semua.
Dan dengan menikah, juga akan mengurangi waktu yang tergolong untuk kegiatan yang sia-sia atau hura-hura. Jika masih bujang cukup banyak waktu digunakan untuk bermain-main atau hura-hura, maka setelah menikah waktu yang ada harus diatur dengan adil dan proporsional. Ada hak untuk diri kita dan keluarga yang mesti diatur dengan baik dan arif.
Dalam hal waktu, maka menikah akan membuat waktu kita semakin berguna. Bagaimana tidak, jika dipandang dari sisi agama, senda gurau kita dengan istri adalah ibadah. Menatap istri adalah ibadah. Selain itu tentu setiap saat kita akan memikirkan untuk membangun keluarga yang sakinah, mawaddah warahmah. Sehingga mau tidak mau akan banyak waktu yang akan dicurahkan untuk meraih itu semua.
Dan dengan menikah, juga akan mengurangi waktu yang tergolong untuk kegiatan yang sia-sia atau hura-hura. Jika masih bujang cukup banyak waktu digunakan untuk bermain-main atau hura-hura, maka setelah menikah waktu yang ada harus diatur dengan adil dan proporsional. Ada hak untuk diri kita dan keluarga yang mesti diatur dengan baik dan arif.
3. Mendorong kreativitas dalam menghasilkan pendapatan
Saat belum menikah mungkin yang terpikir hanya bekerja untuk menghasilkan pendapatan. Kemudian hasil
jerih payah tersebut diigunakan untuk kebutuhan pribadi sehari-hari. Dan mungkin sebagian ada untuk
keluarga kita (ayah, ibu, adik, dll). Pasca menikah pertimbangannya akan berbeda mengenai keuangan.
Tidak melulu menghasilkan pendapatan dan mengeluarkan pendapatan saja. Tetapi memungkinkan kita untuk berpikir keras untuk menambah penghasilan yang lebih banyak dan halal. Mau nggak mau yang semula santai, harus bekerja keras
untuk mencari alternatif-alternatif sumber keuangan. Memang seeh
sebaiknya semasa masih muda atau bujang melakukan hal tersebut (bekerja
keras), namun mungkin sudah menjadi karakter kebanyakan orang Indonesia
seumuran muda senangnya hanya maen-maen saja. Tak tahunya udah tua dan
udah waktunya nikah baru nyadar betapa pentingnya kerja.
Tapi ingat, dengan menikah juga dapat melejitkan potensi yang tidak
baik. Itu kalau si istri terlalu menuntut yang lebih saat itu juga dan
kemungkinan kecil si suami tidak mampu memenuhinya saat itu. Kalaupun
menunutut sesuatu misal minta dibelikan barang A, terus si suami belum
mampu ya jangan memaksa harus waktu dekat itu. Cobalah si istri minta
untuk lain kali kalau sudah punya uang baru dibelikan, dengan begitu si
suami akan berusaha sekuat tenaga. Tapi kalau si suami nggak mampu beli
dan si istri minta inginnya saat itu juga maka inilah yang akan
menyebabkan bencana, mengapa ? Karena bisa-bisa si suami jika imannya
lemah akan berbuat yang melanggar agama dan aturan negara.
0 comments:
Post a Comment