Jikalau visi merupakan sebuah keadaan
akhir tentang sesuatu hal yang ingin dicapai, maka misi merupakan
langkah-langkahnya. Langkah-langkah yang memberikan jalan dan cara
menuju ketercapaiannya tersebut. Sehingga, urgensi disusunnya
misi sangatlah penting agar visi bisa tercapai, bahkan bukan hanya
persoalan tercapai tetapi menyangkut kecepatan, ketepatan, dan
keunggulan dalam tercapainya visi.
Dengan disusunnya misi yang taktis dan
strategis, misi hidup Anda akan dengan sangat mudah dicapainya,
sekalipun visi terbayang sangat sulit. Sebagai insan beriman, janganlah
melihat persoalan dari sulit atau mudahnya, tetapi yang terpenting
adalah bagaimana kita berusaha untuk menyelesaikannya dengan melakukan
ikhtiar sesempurna mungkin dan berdoa sekencang mungkin pada Allah Tuhan
Yang Maha Esa. Masalah hasil, hanya kehendak Allah-lah yang mempunyai
kewenangan. Sikap kita terhadap hasil cukup dengan ikhlas, bersabar, dan
tawakkal. Maka itulah ciri seorang insan yang bertaqwa.
Dalam menyusun sebuah misi, hal yang
pertama dan utama harus Anda lakukan adalah mempelajari dan menjiwai
terlebih dahulu visi hidup yang sudah Anda rancang sejak awal. Anda
visualisasikan visi yang telah dirancang dengan sejelas-jelasnya. Saran
untuk insan yang berbahagia, Anda bisa pakai salah satu analisis yang
sering dipakai oleh kalangan profesional, akademisi, businessman, dan
lain-lain, yaitu analisis SWOT (Strength, Weakness, Oportunity, Threat).
Anda deskripsikan masing-masing item tersebut pada sebuah grafik
Cartesius, atau pada 4 (empat) buah kotak persegi. Biasanya dalam kotak
analisis SWOT hanya ditulis huruf besarnya saja, S-W-O-T. Dengan urutan
letaknya sebagai berikut:
- Strength : bagian pojok kiri atas
- Weakness : bagian pojok kanan atas
- Oportunity : bagian pojok kiri bawah
- Threat : bagian pojok kanan bawah
Kemudian, Anda isi masing-masing bagian
tersebut sesuai dengan analisis tentang Anda dalam mencapai visi
rancangan Anda. Mulai dari Strength atau kekuatan yang dimiliki, ini merupakan faktor internal yang dimiliki, merupakan kekuatan positif dalam mencapai visi Anda. Weakness atau kelemahan, sisi dari pribadi Anda mengenai hal-hal yang akan menjadi kelemahan dalam mencapai visi hidup.
Oportunity
atau peluang, yakni sekumpulan peristiwa atau sesuatu yang akan
memberikan ruang bagi Anda menemukan jalan-jalan kemudahan dalam meraih
visi. Dan terakhir, Threat atau ancaman berupa hal-hal
negatif yang akan muncul dalam kehidupan Anda yang akan selalu
menghambat tercapainya visi dengan sempurna.
Setelah terpetakan dengan baik, maka
rancanglah langkah-langkah untuk mencapai visi. Anda tahu kekuatan dan
kelemahan. Perkuat dan asah hal-hal yang menjadi kekuatan dan
minimalisir dan perkecil kelemahan yang ada. Jangan lupa, dengan
kekuatan yang dimiliki, raihlah peluang yang ada di sekitar Anda. Serta,
antisipasi segala ancaman yang akan mungkin muncul di setiap langkah
yang sedang Anda tempuh untuk menggapai visi hidup.
Selesai!
Anda telah merancang hidup yang bahagia
dunia dan akhirat versi pribadi. Lalu, sudahkah sesuai dengan visi dan
misi yang telah Allah gariskan? Dimana Allah telah menuliskannya dalam
Al-Quran dan mengutus Rasul untuk menuntun umat manusia meraih visi
Allah. Semuanya termaktub dalam Al-Quran dan Hadits yang telah Allah
anugerahkan pada makhluk-Nya yang berakal.
Maka, saya ingatkan pada diri
saya dan insan yang berbahagia, mari kita susun visi dan misi hidup
kita yang sesuai ajaran Al-Quran dan Hadits. Kita rancang target atau
capaian hidup berdasarkan ideologi Al-Quran mulia. Sehingga pada
akhirnya, kita berharap semoga apa yang kita rencanakan sebagai bukti
seorang hamba-Nya yang beriman, dibimbing dan diridhoi selalu oleh-Nya
yang Maha Berkehendak atas segala sesuatu. Karena sebaik apapun rencana
kita sebagai manusia, lebih baik dan lebih indah rencana Allah Subhanahu
Wata’ala.
Wallahua’lam bishowab.
0 comments:
Post a Comment