Berita olahraga di TV khususnya sepak bola lagi santer-santernya dengan pemberitaan Evan Dimas yang sedang belajar ke Spanyol. Tak tanggung-tanggung, klub yang disambanginya adalah sekelas klub Espanyol B. Klub tersebut bermain di divisi tiga Liga Spanyol. Klub Espanyol B bisa saja merupakan feeder bagi tim Espanyol yang bermain di La Liga (Divisi Utama). Sehingga pemain-pemain yang ada disana memungkinkan untuk direkrut ke La Liga.
Hal ini biasa dalam pengembangan tim-tim besar. Akademi sepak bola menjadi tempat untuk menempa calon pemain bintang. Eropa telah membuktikannya dalam 30 tahun terakhir. Banyak pemain hebat terlahir dari akademi-akademi sepak bola klub. Salah satu contohnya seperti David Beckham, sebelum terkenal dan jadi bintang sepanjang masa sampai sekarang, dulunya berasal dari Akademi Manchester United. Beckham menjadi bintang sepak bola sukses bersama rekan se-akademi waktu itu, Phil Neville dan Paul Scholes. Siapa yang tidak kenal Beckham? Semua pasti kenal. Dan hampir sebagian besar pemain hebat yang ada sekarang ini, dulunya berlatih dan belajar terus menerus lewat akademi sepak bola. Baik akademi sepak bola resmi klub, maupun sekolah sepak bola.
Di Indonesia sendiri, Sekolah Sepak Bola (SSB) sudah cukup terkenal. Sejak saya kecil, sudah terdengar biasa jika ada yang bilang, "Mau latihan di SSB...". Saya sendiri waktu kecil nggak begitu ngerti dengan SSB, jadi cuma jadi angin lalu saja. Ternyata, perannya cukup besar bagi perkembangan pemain sepak bola.
sumber |
Di Indonesia sendiri, Sekolah Sepak Bola (SSB) sudah cukup terkenal. Sejak saya kecil, sudah terdengar biasa jika ada yang bilang, "Mau latihan di SSB...". Saya sendiri waktu kecil nggak begitu ngerti dengan SSB, jadi cuma jadi angin lalu saja. Ternyata, perannya cukup besar bagi perkembangan pemain sepak bola.
Secara pribadi, saya turut bangga dan senang mendengar kabar Evan Dimas akan berlatih selama kurang lebih 5 bulan di Spanyol. Sebagai orang Indonesia dan sesama anak muda, kalau melihat dan mendengar ada anak muda asli Indonesia bisa berkunjung ke klub Eropa untuk belajar sepak bola, waah sungguh sangat menyenangkan dan jadi terkagum-kagum Apalagi kalau suatu saat sampai ditarik jadi salah satu pemainnya. Luar biasa deh pokoknya. Hebat euy!
"Wah, mustahil! Evan Dimas kan pendek! Secara postur tubuh, kalah dengan orang-orang Eropa!" Saya cuma mau bilang, kita nggak tahu apa yang akan terjadi esok hari.
Fakta tersebut memang betul, bahwa Evan Dimas secara fisik, pendek. Yang mungkin, bisa saja membuatnya sulit untuk dilirik oleh klub-klub besar semacam Espanyol. Terbukti, sebelumnya telah mengikuti camp selama seminggu (atau 2 minggu?) di klub UE Llagostera -klub Spanyol- pihak klub tidak tertarik untuk menjadikannya pemain asal Spanyol tersebut. Lah, sekarang bermimpi jadi pemain klub Spanyol [lagi]??? Espanyol B? Ngawur!
Oke, kita hentikan saja perdebatan dan kebelumjelasan tentang nasib Evan Dimas akan seperti apa di tahun-tahun mendatang. Kita cukup wait and see aja. Pastinya berharap yang terbaik buat Evan Dimas.
Tapi, pernah tahu nggak ada banyak pemain asal Indonesia yang pernah bermain di liga Eropa? Mereka bukan hanya jadi pemain hebat di Indonesia, tapi bisa membuktikan pada dunia kalau kita punya pemain sepak bola yang mumpuni. Barangkali ini bisa membuat cara pandang kita sedikit terbuka tentang Evan Dimas dan pemain Indonesia lainnya yang berniat untuk berkarir di luar negeri, khususnya Eropa. Karena ternyata sebelum Evan Dimas, ada beberapa pemain Indonesia yang telah lebih dulu berhasil berseragam klub-klub besar Eropa.
Lalu siapa mereka itu? Langsung aja, ini dia beberapa pemain yang berhasil saya himpun dari berbagai sumber via google, antara lain:
1. Kurniawan Dwi Yulianto
sumber gambar |
2. Kurnia Sandy
Kurnia Sandy mengikuti jejak Kurniawan, sempat bergabung dengan Sampdoria untuk Serie B pada musim 1996-1997. Hanya setahun bertahan di negeri pizza tersebut. Lalu kembali ke Indonesia. Beberapa bulan yang lalu, dia sempat mengalami sakit yang luar biasa. Kiper terbaik yang pernah dimiliki Indonesia ini, lupa ingatan dan kemudian dirawat di RS Cipto Mangunkusumo. Dia seangkatan dengan Kurniawan dan Bejo Sugiantoro.
Kurnia Sandy dirawat di RSCM (sumber:bola.com) |
3. Syamsir Alam
Dia tercatat pernah bermain untuk klub Vitesse Arnhem dan Heerenveen, klub Belanda. Namun karena alasa cuaca, akhirnya tidak mampu bertahan lama. Dan kemudian kembali ke Indonesia.
sumber |
4. Arthur Irawan
Mungkin Evan Dimas akan bernasib sama dengan Arthur, karena Arthur pernah bermain untuk Espanyol B dan Malaga B. Jika selama 5 bulan latihan dengan Espanyol B Evan Dimas dinilai memuaskan pihak klub, mungkin saja akan merasakan hal sama saat Arthur berseragam Espanyol B. Selain di Spanyol, Arthur pernah berseragam Waaslan-Beveren (klub Belgia).
sumber |
Selain mereka berempat, ada beberapa nama yang sempat dilirik oleh beberapa klub Eropa, namun karena kondisi cuaca yang berbeda, akhirnya tidak jadi bergabung dengan klub tersebut. Beberapa diantaranya adalah Bambang Pamungkas, Yandi Sofyan, Manahati Lestussen, dan Zainal Haq. Lagi-lagi karena alasan sulit beradaptasi dengan cuaca, mereka tidak bertahan lama. Kalau pemain Indonesia yang bermain di Asia, sudah sangat banyak. Seperti bermain di Malaysia, Thailand, Jepang, Korea Selatan, negara Asia lainnya. Ini semua menandakan potensi para pemain jebolan Indonesia mampu bersaing di kancah persepakbolaan internasional.
Semoga Evan Dimas bisa menjadi pemain Indonesia selanjutnya yang meneruskan senior-seniornya merumput di Eropa. Aamiin. Sukses bro Evan!
0 comments:
Post a Comment