No Henry, No Trofi

Seminggu terakhir ini rasanya banyak pertandingan yang kurang memuaskan dari The Gunners. Berawal dari kalah 0-1 dari Chelsea. Lalu pertandingan yang nggak menunjukkan performance terbaiknya saat Piala FA saat melawan Burnley. Meskipun berakhir menang dengan skor 2-1, tapi permainannya jauh sekali dari permainan terbaiknya. Mungkin karena beberapa pemain yang diturunkan adalah pemain lapis kedua. Sebagai strategi menjaga kebugaran pemain. Dan terakhir adalah pertandingan yang membosankan di Rabu dini hari saat harus menjamu tim besutan Ronald Koeman, Southampton. Pertandingan yang berakhir 0-0. Banyak peluang, tapi gagal diselesaikan jadi gol.

Kalau dipikir-pikir, mungkin ada beberapa penyakit Arsenal yang kumat lagi, sehingga sejak 2004 nggak pernah jadi juara liga lagi hingga sekarang. Banyaknya pemain yang cedera, padatnya jadwal pertandingan, dan performa yang naik-turun. Padahal Arsenal sempat jadi tim yang ditakuti di kancah persepak bolaan Eropa. Puncaknya pada saat masuk ke final Liga Champions ketemu Barcelona. Namun harus kalah dan hanya menjadi runner-up. 

Lalu, sekarang ini, ketika penampilan tim hampir menemukan pola terbaiknya, terutama di setengah musim 2015/2016, penyakit berbahayanya mulai kambuh lagi. Inkonsisten. Kalau penyakit ini nggak berhasil dicarikan obatnya, gelar juara English Premier League musim 2015/2016 bakal jauh dari tangan Arsene Wenger dan tim. Artinya 11 tahun perjalanan Arsenal di Liga Primer Inggris dari 2004 hingga sekarang, belum pernah lagi mengangkat trofi liga.

Kehebatan sebuah tim sepak bola adalah saat dia bisa meraih banyak trofi. Minimal menjadi juara liga. Sampai sekarang Arsenal masih dikenang dengan baik sebagai tim hebat dunia oleh semua orang karena kehebatan beberapa pemain legendanya. Arsenal jadi tim besar karena mereka yang sempat bergabung dengan Arsenal dan kemudian mengharumkan nama klub London Utara ini. Salah satu diantaranya adalah Thierry Henry. Diantara beberapa pemain legenda Arsenal yang lain, seperti Tony Adams, Dennis Bergkamp, Robert Pires, Vieira, Ian Wright, dan Martin Keown, Henry memang jadi salah satu pemain terfavorit para fans Arsenal. Berkatnya, "The Invincible", yang tak pernah terkalahkan, pernah disematkan pada tim ini pada tahun 2004. Akhirnya, Henry sangat terkenal sebagai salah satu penyerang terbaik di jagat raya. Dan dialah pemain Arsenal dengan gol terbanyak hingga saat ini. Hingga keputusannya pindah ke Barcelona pada tahun 2007, Arsenal masih belum meraih gelar juara liga.
Thierry Henry
sumber
Thierry Henry
sumber : arsenal.com

No Henry, No Trofi.
Bukan tidak mungkin Arsenal suatu saat akan dilatih oleh seorang Henry. Mengingat usia Arsene Wenger yang sudah sangat tua, 66 tahun. Dan selain usianya yang sudah tua, banyak yang berpendapat kalau Wenger harus berhenti sebagai pelatih, karena dianggap sebagai salah satu penyebab kegagalan Arsenal meraih juara liga. Wenger sudah terkesan sebagai seorang "diktator". Maklum, terciptanya kegagalan-kegagalan yang pernah dibuat oleh Wenger merupakan bukti kediktatorannya. 

Arsene Wenger
sumber
Kemudian, Wenger juga telah melatih dari tahun 1996. Kalau dihitung hingga sekarang, berarti 17 tahun lamanya. Ini juga yang kemudian membuat sebagian fans menuntut pergantian pelatih di tubuh Arsenal. 

Menurut saya, musim 2015/2016 mungkin akan jadi musim terakhir Wenger di Arsenal. Apalagi jika sampai berhasil jadi juara EPL, sudah bisa dipastikan segera mengakhiri jabatan sebagai pelatih. Lalu, akan jadi cerita "happy ending". Seperti cerita di film-film Korea. 

Dan yang menggantikannya adalah King Henry. Wah, ini akan jadi sesuatu yang besar di tahun tersebut. Dan mungkin Arsenal akan menjalani transisi yang tidak mudah. Namun, saat dipegang Henry, asa dan harapan meraih gelar juara English Premier League akan bersinar lagi. Semoga saja. Saya sudah tidak sabar melihat akhir musim 2015/2016 ini. Apakah yang akan terjadi seperti prediksi saya?  Semoga saja.
Share on Google Plus

About Muhamad Saepudin

Saya hanyalah seorang penikmat blog dan pembelajar kehidupan. Semoga pembelajaran kehidupanku bisa bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Selamat membaca dan belajar dari kehidupan.