"Di dalam tubuh yang kuat, terdapat jiwa yang sehat". Begitu kata pepatah klasik. Yang maknanya, kalau tubuh kita kuat, maka kondisi jiwa bisa dipastikan sehat. Penyakit yang diderita oleh manusia, menurut ilmu psikologi, berasal dari kondisi jiwa. Jika kondisi jiwa kurang sehat, maka secara fisik akan terpengaruh. Sehingga muncul namanya ilmu terapi, yang bertujuan menyembuhkan penyakit psikis sebelum masalah fisik diobati.
Nah, supaya tubuh sehat dan kuat, tentu harus disuplai oleh makanan dan minuman yang bergizi dan berimbang. Tercukupi kebutuhan karbohidratnya, proteinnya, vitaminnya, lemaknya, dan lain-lainnya. Kalau asupan gizi untuk tubuh kita kurang, maka akibatnya fisik kita akan terganggu pertumbuhannya. Bahkan kalau sangat kurang, maka akibatnya bisa lemah fisik. Lebih parah, kalau nggak ada asupan sama sekali, bisa kurus, kurang gizi istilahnya.
Lalu, jiwa/mental kita juga sama halnya dengan tubuh kita, memerlukan suplai "makanan". Berbeda dengan tubuh, asupan yang dibutuhkan oleh jiwa bukan berupa makanan dan minuman seperti nasi, telur, daging, sayuran, dan buah-buahan. Mental/jiwa membutuhkan asupan berupa sebuah nilai, ideologi, pemahaman, kebahagiaan, kesenangan, dan bentuk-bentuk immateri lainnya.
Jujur-Santun-Sungguh-sungguh-Disiplin-Peduli atau disingkat JUS SEDAP. Merupakan sebuah nilai yang penting untuk asupan jiwa atau mental. Jika kelimanya "dikonsumsi" oleh jiwa secara rutin dan proporsional, maka akan membuat jiwa menjadi sehat dan prima. Namun jika tidak, maka jiwa yang ada akan menjadi lemah, kekurangan nilai. Atau bahasa sederhananya menjadi pribadi yang malas dan kerdil. Disiplin akan membuat diri selalu semangat dalam menghadapi kegiatan sehari-hari. Santun akan meningkatkan rasa percaya diri dan dihargai oleh lingkungan. Jujur akan membuat lingkungan mempercayai ucapan dan sikap kita. Sungguh-sungguh dan Peduli akan membuat sebuah semangat dan gairah dalam meraih kesuksesan kehidupan.
Salam JUS SEDAP,
0 comments:
Post a Comment