Empat belas tahun yang lalu, kala masih SD, saya dan teman bermain, seringkali pergi berenang di sungai. Berjalan menyusuri pematang sawah, hingga ke hulu sungai, mencari spot yang asyik dan nyaman untuk dijadikan tempat renang. Sepulang sekolah, biasanya kami gunakan setiap pekan sekali, sekalian refreshing, katanya. Karena kalau di kampung, refreshing sangat murah meriah. Nggak perlu mengeluarkan uang banyak, bahkan kadang nggak mengeluarkan sama sekali.
Berenang di sungai biasanya nggak hanya dengan yang seusia, kadang ditemani dengan yang lebih dewasa dari kami. Supaya aman. Tapi kadang, malah jadi bulan-bulanan bahan permainan, ya iseng lah namanya. Seperti saya, pernah...dilepas di sungai yang lumayan dalam (bagi usia saya) dan dibiarkan begitu saja, sampai panik, takut tenggelam, napas terengah-engah. Bayangkan...saya yang tingginya waktu itu baru sekitar 1,2 meter dicemplungin ke sungai yang dalamnya bisa 2 meter lebih. Yaaaa ngeri laaah...kalau inget cerita itu, waah kapok deh, bahkan sampai nangis waktu itu. Tapi, kakak-kakak itu memang cuma iseng (mungkin), laaah kita, paaaniiik abiiis. hhmmm..sekarang jadi cerita kenangan yang bisa diceritakan ke semuanya, termasuk kamu yang lagi baca (iyaa, kamuuu, Dodit mode ON,hehe).
...........twelve years later.........(ceileeeh,hehehe. kayak film).....
Sekarang, saya bersyukur lhoo, kenapa? Karena salah satu kejadian ditenggelamkan kakak2 yang iseng itu, akhirnya saya bisa berenang sampai ke pulau Kalimantan. Wuiiihhiii...percaya nggak? Ya nggak laah. Maksud saya, akhirnya bisa merasakan berenang di salah satu kota di pulau Kalimantan, tepatnya kota tepian alias Samarinda. Kalau dulu cuma bisa berenang gaya bebas sebebas-bebasnya, sampai bingung mau dibilang gaya apa, karena bebas itu. Now, i can swim like a fish. Yeah. Bangga banget. Hehehe.
Jadi ceritanya, kata orang Banjar, bekesah dulu nih. Saya menghirup udara Samarinda di bulan Oktober 2013 silam, karena ada tugas dari kantor, sampai sekarang, pas lagi nulis ini. Dan setelah dua tahun di Samarinda, saya harus cari sesuatu yang bisa membuat saya betah disini. Awalnya saya nemu beberapa kesibukan yang bisa saya lakukan, seperti futsal, jogging, dan travelling. Setahun berjalan, saya mulai kepikiran untuk berenang...seruu juga kayaknya, pikir saya. Akhirnya saya berenang di salah satu kolam renang,yaitu di Villa Tamara.
Sejak itu, saya jadi hobbi berenang, dan selalu menyempatkan waktu minimal sebulan sekali untuk berenang. Dan secara otodidak saya menekuni renang, supaya nggak malu cuma bisa gaya bebas aja, saya belajar gaya dada atau gaya katak. wkek..wek wek...akhirnya lumayan laah sekarang bisa gaya katak. Karena pernah liat ibu-ibu, yang jago banget gaya katak, waah saya iri jadi pengen bisa. Akhirnya belajar dan belajar, alhamdulillah bisa juga. Memang kata pepatah, if there is a will, there is a way. Kalau ada kemauan pasti ada jalan.
0 comments:
Post a Comment